Perkenalan
Perkenalkan
nama ku adalah Sinta. Nama lengkap ku
adalah Sinta Sakura. Sekarang aku bersekolah di salah satu sekolah yang
terbilang cukup bagus dari segi akademik.
Aku lahir dari kalangan keluarga yang sederhana. Ayahku hanya pedagang
alat-alat keperluan sekolah,sedangkan ibuku hanya seorang ibu rumah tangga.
Kami hidup di sebuah rumah yang sederhana pula. Aku mempunyai seorang kakak dan
seorang adik yang masih kecil. Dalam kesederhanaan kami,aku masih bersyukur
karena kami masih diberi kesempatan hidup bahagia bersama keluarga kecil kami.
Baik,kisah ku berawal waktu aku
masih duduk di Sekolah Menengah Pertama. Ketika itu aku sedang duduk di kelas 8
dan sedang dalam masa nakal-nakalnya anak smp,nilai-nilai ku turun drastis
karena terlalu banyak bermain. Dan ketika itu pula aku mulai mengenal yang
namanya cinta. Hari-hari yang aku lalui masih sama seperti sebelumnya. Setiap
setelah shalat magrib,aku selalu mengaji bersama ayahku di masjid sekalian
membantu beliau mengajar mengaji. Lalu setelah selesai mengaji,kami selalu
shalat Isya secara berjamaah. Memang benar aku adalah putri seorang yang
terpandang. Sebagai anak yang menurut teman-teman ku adalah anak orang yang
disegani, aku merasa kurang bisa berinteraksi dengan yang lain,karena aku pun
sama-sama di hormati baik oleh orang tua mereka juga oleh teman-temanku.
Sebenarnya aku tidak ingin
seperti itu karena itu dapat membuat hati ku angkuh akan rasa hormat mereka.
Tapi, aku tidak bisa mennyalahkan mereka dengan apa yang mereka perbuat. Aku
hanya bisa berlaku selayaknya anak-anak biasa. Kadang teman-temanku sendiri
merasa minder saat bersamaku. Aku pun
yang merasa ini sangat berlebihan bertanya kepada salah seorang teman ku
“Sebenernya apa sih yang ngebedain kita? Bukannya kita sama-sama anak biasa?”
pertanyaan itu tiba-tiba saja terlontar dari mulutku. Dan ketika itu juga
temannku menjawab “Banyak sekali hal yang membedakan kami dengan kamu Sin,kamu
itu orangnya baik,pintar,cantik,dan anak orang yang disegani. Sedangkan kami ?
kami hanya anak-anak yang biasa saja. Kami berada di kalangan bawah,sekolahpun
kami susah sekali. Berbeda denganmu yang sekarang bisa bersekolah di sekolah
yang bagus”. Mendengar jawaban dari temanku itu aku merasa terpukul sekali
karena memang benar teman-teman sekitar rumahku tidak sama dengan ku yang masih
bisa hidup senang. Aku hanya bisa bersyukur akan karunia yang telah di berikan
oleh Yang Maha Kuasa terhadapku. “Terimakasih ya Allah atas semua yang telah
kau berikan kepada ku”. Setelah itu kami pun bermain lagi seperti biasa.
Cinta?
Hari demi hari masih aku lewati
seperti sebelumnya. Aku melakukan aktivitas seperti biasa,setelah pulang dari
sekolah aku terlebih dahulu salam kepada kedua orang tua ku,lalu berganti
pakaian,jika belum shalat dzuhur maka aku bergegas mengambil air wudhu dan
langsung shalat. Setelah itu aku makan
siang dan beristirahat sampai waktu nya shalat Ashar. Setelah shalat Ashar,aku
bergegas membantu pekerjaan orang tua ku. Dan seperti biasa,ketika selesai
shalat Magrib aku mengaji bersama ayah ku.
Tapi,pada suatu hari, tiba-tiba
hal yang tak terduga datang. Ketika aku pulang ngaji dan shalat Isya berjamaah,ternyata
teman sekelasku yang bernama Rudi
mengirimi aku sms. Dia bilang
ada hal penting yang harus dia bicarakan. “ Sin,ada hal yang harus aku bicarain
sama kamu” aku yang tidak tau apa-apa hanya bisa bertanya. “Emang ada apa?
Kayaknya serius amat?” tanyaku penasaran. Tapi sebelum dia mengatakan hal yang
akan dia bicarakan denganku,dia berkata “Kayaknya ga jadi Sin,soalnya ini bukan
masalah penting sih cuman hal sepele”. Aku yang terlanjur penasaran tetap
memaksa ingin mengetahui apa yang sebenarnnya ingin dia sampaikan,dan akhirnya
dia mengutarakann apa yang ingin dia sampaikan. “ Sin,kkalo boleh jujur,sebenerya
aku udah suka sama kamu dari dulu. Kalo kamu ga keberatan kamu mau ga jadi pacar
aku ?”. Aku yang tiba-tiba di tanya seperti itu kaget dan aku gak tau harus
jawab apa karena sebenarnya aku ga mencintai dia.
Karena aku tahu seperti apa
dia,akhirnya aku memutuskan untuk menerima Rudi jadi pacar aku. Itulah awalnya
aku mulai mengenal yang namanya cinta.
Setelah kejadian itu kami makin
dekat karena memang kebetulan kami sekelas dan kami pun bisa saling melihat
kebiasaan masing-masing. Rudi orangnya baik,sopan,dan perhatian. Saking baiknya
dia,setiap aku kehabisan pulsa,pasti dia langsung kirim pulsa ke nomer aku. Aku
sih ga pernah minta dia buat isi pulsa aku,tapi dia yang selalu ngasih aku
pulsa tiap minggu. Tapi sayang hubungan kami harus berakhir setelah kami
pacaran selama 3 bulan. Aku ga tega kalo harus terus-terusan membohongi
dia,kalo sebenernya aku ga cinta sama dia. “Maaf Rud kalo tiba-tiba aku bilang
kayak gini ke kamu. Aku gak tau harus kayak gimana lagi. Aku bener-bener minta
maaf. Aku rasa kita cukup sampe di sini aja,aku gak bisa bohongin diri aku lagi
Rud,maaf.. sekali lagi aku minta maaf”.
Sebenernya aku gak tega bicara seperti itu tapi aku harus jujur tentang semua
perasaan ku.
Setelah kami putus,sikap Rudi
mulai berubah sama aku. Dia yang biasanya baik,selalu nyapa sama aku. Tiba-tiba
jadi anak yang dinggin,dan ga pernah mau ngobrol atau tatap muka langsung sama
aku. Aku hanya bisa minta maaf sama dia karena memang dulu aku yang salah.
Kehidupan ku yang Semula
Tetapi setelah kejadian itu aku
mulai sadar,kalo sebenernya aku sebentar lagi bakal naik ke kelas 9. Dari
situlah aku mulai membenahi semua perilaku dan kebiasaan-kebiasan ku. Aku mulai
fokus untuk menghadapi Ujian Nasional dan Ujian Sekolah. Aku mulai menganggap
pacaran itu tidak ada gunanya. Yang membedakan aku dari teman-teman yang sebaya
sama aku adalah ketika yang lain pacaran justru aku malah tidak menghiraukan
cowok sama sekali. Aku sudah bertekad untuk mencapai cita-cita ku dulu baru
pacaran nomor yang kesekian bagi ku. Aku sudah menanaman itu dalam hati ku.
Kebetulan saat itu adalah tahun
ajaran baru,otomatis anak baru pun banyak yang daftar ke sekolah ku,karena
memang sekolah ku termasuk kategori terbaik. Dan ketika itu ada murid kelas 7
baru yang bernama Rio Herandi yang langsung populer di kalangan anak –anak satu
sekolah. Tapi aku berbeda sekali dengan orang-orang satu sekolah. Reaksiku akan
anak baru itu biasa-biasa saja nothing
special. Dan pada saat kami anak kelas 8 melakukan study tour ke Yogyakarta,kami melewati rumah anak baru tersebut.
Teman-teman satu bus ku semua heboh membicarakan rumah anak baru itu,hanya aku
saja yang tidak peduli dengan rumahnya si Rio itu. “Sin,liat deh itu rumahnya
Rio anak kelas 7 baru yang ganteng itu loh”. Aku hanya tertawa sinis dan
berkata “Mana? Oh itu ? ya lumayan” tapi aku ga peduli tuh”. Mendengar
jawabanku teman ku langsung terdiam dan pergi dari tempat duduk ku. Ketika kami
pulang setlah melakukan study tour tersebut,aku
tidak merasakan perbedaan sama sekali terhadap cara pandangku sama cowok. Tetapi
ketika itu memang ada seorang cowok yang aku anggap sebagai kakak aku sendiri
yaitu Rendi,dia lah cowok satu-satunya yang dekat sama aku. Selain itu ga ada
lagi.
Suatu hari di sekolah,ketika bel
istirahat berbunyi,aku keluar kelas dan bergabung bersama teman-temanku. Yang
menjadi pertanyaanku adalah kenapa di setiap pembicaraan selalu ada nama Rio ?
Aku yang terlanjur kesal mendengar nama itu langsung bertanya kepada teman-temanku.
“Mana sih yang namanya Rio-Rio itu ? Heran deh sama kalian,kenapa mesti dia
terus yang harus kalian bicarakan?”. Kebetulan saat itu anak yang bernama Rio
itu lewat dan teman-temanku semua menunjuk kebawah (karena kelas kami berada di
atas) kepada satu anak yang memang terlihat ganteng. Dan kebetulan sekali saat
ditunjuk oleh teman-temanku si Rio itu sedang melihat ke arah kami dan mungkin
dia malu atau apa,karena mukanya berubah jadi merah. Tapi tidak ada yang
membedakan cara pandang ku terhadap cowok dan reaksi yang aku berikan hanyalah
“Oh yang itu ? Biasa aja.” Setelah itu aku kembali ke kelas. Teman-teman ku
aneh melihat reaksi ku yang hanya sebatas itu. Aku pun hanya tersenyum
mendengar perkataan mereka.
Kejadian
yang Tiba-Tiba
Waktu pun terus berjalan. Dan tak
terasa sekarang aku sudah menjadi siswi kelas 9 yang sebentar lagi akan
menghadapi Ujian Nasional dan Ujian Sekolah. Fikiran tentang cowok sudah aku
hapus semua. Saat ini yang aku fikirkan hanyalah UN dan UAS saja. Tapi tiba-tiba
badai datang menerpaku,anak yang bernama Rio(sekarang
sudah kelas 8) itu tiba-tiba datang dalam kehidupanku. Dengan sangat tiba-tiba
dia “nembak” aku. Aku yang semulanya gak percaya,hanya bisa
bertanya-tanya “It’s so very Impossible
for me.” Tapi karena aku hanya dikasih waktu 10 menit untuk menjawab
pertanyaan dari dia,akhirnya aku terima dia jadi pacar ku.
Interaksi kami yang pertama
adalah ketika aku menjadi salah satu panitia di sebuah perlombaan dalam acara
PKS atau Pekan Kreativitas Siswa yang di adakan setahun sekali di sekolah kami.
Ketika itu aku lupa gak bawa pulpen,dan kebetulann sekali memang kelasnya si
Rio itu berada tepat di depan ruang Osis,aku pun menghampiri Rio yang sedang
membenahi tasnya,lalu aku panggil dia dan bertanya “Rio,maaf ganggu
sebentar,kamu bawa pulpen gak ? kalo bawa boleh pinjem?”.Ketika itu mukanya terlihat jelas oleh ku,dia
sepertinya malu karena mukanya berubah jadi merah dan hanya bengong menatap ke
arah ku. Lalu tak beberapa lama dia menjawab “Maaf kak,kayaknya ga bawa”. “Ok
deh makasih ya ” lalu akupun pergi. Dan setelaah acara selesai,ada seorang adik
kelas yang bernama Tiwi datang menghampiri ku yang sedang lewat di depan kelasnya
yang ternyata dia adalah teman sekelas nya si Rio itu. Dia datang menghampiriku
dan langsung meminta nomor hp ku “Kak,boleh ganggu sebentar?”. “Oh,iya ada apa
Tiw ?”. “Boleh minta nomor kakak?” aku pun menjawab “untuk apa ya ?” “Engga,cuman
pengen minta aja kak hehehe” jawabnya. Lalu aku pun memberikan nomor hpku tanpa
ada rasa curiga sedikitpun.
Awal
Kedekatan Kami
Sore harinya,Tiwi mengirimi aku sms. Biasalah basa-basi. Tapi setelah
beberapa lama, lalu dia mengatakan kalo ada temen sekelasnya yang minta nomor
hp aku. Aku kaget “siapa yang minta ? sama buat apa dia minta nomor aku ?” lalu
Tiwi menjawab “J
hehehe liat aja ntar kak”. Yaudah akhirnya aku mengijinkan Tiwi memberika nomor
hp ku kepada temannya. Dan sangat surprise
sekali,ternyata yang dimaksud Tiwi
adalah Rio. Rio mengirimi aku sms.
“It’s so very impossible for me!!!!!” aku ga percaya orang se populer dia bisa nge-sms aku. Dari sanalah kami sering
berinteraksi.
Hari-hari
yang ku lalui sedikit berubah. Yang tadinya aku merasa biasa-biasa aja,sekarang
akku baru bisa merasakan ada yang tidak biasa. Rio mulai merubah oandangan ku
terhadap cowok. Kami jadian pada tanggal 02 November 2010.
Retaknya Hubungan Kami
Setelah kami meresmikan hubungan
kami,banyak hal-hal yang sebagian membuat aku senang dan sebagian lagi membuat
aku lebih dewasa,karena aku tau pacaran dengan orang yg populer itu tidak
gampang. Canda-tawa,senang-sedih,marah-bahagia,semua kami lewati. Hingga aku
tersadar bahwa sebenarnya aku telah melupakan tekadku. Tapi aku muulai
membangunn tekad baru dan aku berprinsip “Pacaran tidak akan mengganggu ku
dalam Uijian”. Memang pada prosesnya,aku sempat di awasi oleh sekolah dan
guru-guru karena aku sering mojok di sekolah,dan sering pulang terlambat. Yang
aku rasa aneh adalah kenapa saat aku berpacaran dengan Rio,satu sekolah pada
tau. Kepala Sekolah,Wakasek,Guru-guru,Piket,hingga penjaga sekolah dan pedagang
depan sekolah pun tau. Setiap kali aku masuk ke ruang Guru pasti ada 2 atau 3
guru yang mengguyoni ku dengan
menanyakan kabar Rio. Berbeda sekali sama semua siswa yang pernah pacaran di
sekolah. Aku rasa hanya aku yang diperhatikan secara berlebihan oleh seluruh
warga sekolah.
Waktu terus berlalu,dan Ujian
Nasional pun sudah di depan mata. Sekarang saatnya aku membuktikan kepada
semua,bahwa aku mampu. Aku bisa jadi yang terbaik,dan aku akan membuktikannya.
Sampai terdengar di telingaku bahwa guru BK teah menasehati temanku agar fokus
belajar dan menunda dulu urusan pacaran. Aku yang mendengar itu kaget “Apakah
akau harus putus dengan Rio?” sedangkan aku sendiri merasa berat untuk
melakukan hal itu. Lalu aku datang ke ruang BK dan bertanya langsung kepada Bu
Wiri yang memang guru BK kelas 9 sekaligus pembina ekskul yang aku ikuti. Tidak
ada rasa takut lagi,akupun bertanya “Apakah benar bu,siswi kelas 9 yang
berpacaran dngan adik kelas harus putus?” dan jawaban dari guru BK pun sangat
memuaskan ku,ibu Wiri menjawab “Siapa yang bilang? Engga ko Sin,itu khusus
untuk orang-orang yang kemampuannya rata-rata dan di bawah kamu”. Memang
menurut guru-guru aku termasuk anak yang cerdas. Mendengar itu aku merasa lega.
Ujian pun berlangsung,dan aku pun
berusaha semaksimal mungkin memberikan yang terbaik untuk diri ku dan untuk
sekolah ku. Dan akhirnya setelah tiba pengumuman hasil Ujian Nasional aku kaget
dan sangat bersyukur karena aku bisa mendapat juara 2 NEM UN terbesar yaitu
38,05. Aku sangat senang,dan akhirnya akupun diterima di sekolah favorite yang
sekrang aku tempati ini.
Bulan demi bulan pun
berlalu,seiring dengan kebahagiaan yang aku rasa tiba-tiba Rio berubah total
karena memang kami sudh sangat sering lost
contact. Memang aku akui ketika itu aku sedang sibuk sekali mempersiapkan
pentas untuk sebuah acara di sekolah ku yang sekarang. Aku hanya meminta
pengertian dan kesetiaan dari dia. Tapi
apa yang dia berikan ?. Dan pada akhirnya saat kita Aniv ke 1 tahun,aku sadar bahwa Rio tidak sama seperti yang dulu.
Dan sakit yang aku alami adalah ketika tau kalau dia telah memiliki cewek lain
selain aku dan aku sangat terpukul sekali. Karena memang aku udah gak sanggup
ngejalanin semua,akhirnya aku putuskan untuk putus. Dan yang paling bikin aku
sakit adalah sehari setelah kami putus,dia jadian dengann selingkuhannya itu.
Akhir Kisahku
Aku
yang memang sudah membulatkan tekad untuk mengakhiri hubungan dengan Rio pun
akhirnya hanya bisa menguatkan hati dan berusaha tegar menghadapi semua cobaan
yang menghampiriku. Aku yakin semua
pasti ada balasannya. Dan memang benar tidak
lama kemuadian aku mendapatkan penggati Rio di hati ku. Kali ini aku benar-benar
yakin bahwa pacaar ku yang sekarang lebih sayang aku daripada Rio. Ya, namanya
adalah Abi. Memang sih kalo dilihat dari tampang,Abi masih kalah ganteng dari
Rio. Tapi cinta kan gak diliat dari tampang aja. Tampang mah bisa jadi nomer
yang kessekian,tapi yang paling penting adalah cinta dan ketulusan hati
pemberinya J. Hehehe
bener gak ?. Dan sekarang aku hanya bisa bersyukur dan terus bersyukur karena
aku masih di beri kesempatan untuk bisa menikmati indahnya cinta masa remaja.
Dan yang terakhir aku dengar adalah Rio berpacaran hanya sebuah status saja.
Mungkin dia gengsi dengan keberadaan ku yang telah memiliki penggantinya. Dan
yang aku tau sekarang,dia menerima karma dari apa yang telah diperbuatnya ketika
dulu. Aku hanya bisa berdoa semoga semua itu tidak menimpaku lagi. Dan untuk
kalian yang membaca novel ini aku harap kalian bisa bersikap baik terhadap
pasangan kalian,dan berusahalah untuk tetap setia terhadap pasangan kalian.
THE END
Kak,cerita ini hampir sama kayak kisahku...tapi aku sekarang ini masih kelas 7...ya,aku bisa belajar dari cerita kakak ini....terimakasih ya kak :)
BalasHapusbagus ceritanya
BalasHapusKren critanya, bkin lg dong...
BalasHapushttp://beritadomino2o6.blogspot.com/2017/06/12-penemuan-australia-yang-mengubah.html
BalasHapushttp://detik206.blogspot.com/2017/06/habib-rizieq-akan-pulang-ke-indonesia.html
http://marimenujudomino206.blogspot.com/2017/06/ini-komplotan-begal-dan-rampok-sadis.html
http://jutawandomino206.blogspot.com/2017/06/antisipasi-hadapi-perang-nuklir-warga.html
HALLO TEMAN-TEMAN DAFTARKAN SEGERA DIDOMINO206.COM JUDI ONLINE TEPERCAYA & AMAN 100% !
SANGAT MUDAH MERAIH KEMENANGAN TUNGGU APALAGI AYO BURUAN DAFTARKAN:)
UNTUK PIN BBM KAMI : 2BE3D683
Judi haram
Hapushttp://pelangimerah99.blogspot.co.id/2017/11/5-klub-eropa-yang-ikut-merayakan.html
BalasHapushttp://pelangimerah99.blogspot.co.id/2017/11/lewandowski-kembali-perkuat-bayern.html
http://pelangimerah99.blogspot.co.id/2017/11/pelangikita.html
Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At Pelangikita.com ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami
- BBM : D8C5975D
- WHATSAPP : +855 98 874 349
- LINE : poker_pelangi