Jumat, 30 Maret 2012

Cerita Cinta Anak SMP



Perkenalan
       Perkenalkan nama ku  adalah Sinta. Nama lengkap ku adalah Sinta Sakura. Sekarang aku bersekolah di salah satu sekolah yang terbilang cukup bagus dari segi akademik.  Aku lahir dari kalangan keluarga yang sederhana. Ayahku hanya pedagang alat-alat keperluan sekolah,sedangkan ibuku hanya seorang ibu rumah tangga. Kami hidup di sebuah rumah yang sederhana pula. Aku mempunyai seorang kakak dan seorang adik yang masih kecil. Dalam kesederhanaan kami,aku masih bersyukur karena kami masih diberi kesempatan hidup bahagia bersama keluarga kecil kami.
Baik,kisah ku berawal waktu aku masih duduk di Sekolah Menengah Pertama. Ketika itu aku sedang duduk di kelas 8 dan sedang dalam masa nakal-nakalnya anak smp,nilai-nilai ku turun drastis karena terlalu banyak bermain. Dan ketika itu pula aku mulai mengenal yang namanya cinta. Hari-hari yang aku lalui masih sama seperti sebelumnya. Setiap setelah shalat magrib,aku selalu mengaji bersama ayahku di masjid sekalian membantu beliau mengajar mengaji. Lalu setelah selesai mengaji,kami selalu shalat Isya secara berjamaah. Memang benar aku adalah putri seorang yang terpandang. Sebagai anak yang menurut teman-teman ku adalah anak orang yang disegani, aku merasa kurang bisa berinteraksi dengan yang lain,karena aku pun sama-sama di hormati baik oleh orang tua mereka juga oleh teman-temanku.
Sebenarnya aku tidak ingin seperti itu karena itu dapat membuat hati ku angkuh akan rasa hormat mereka. Tapi, aku tidak bisa mennyalahkan mereka dengan apa yang mereka perbuat. Aku hanya bisa berlaku selayaknya anak-anak biasa. Kadang teman-temanku sendiri merasa minder saat bersamaku. Aku pun yang merasa ini sangat berlebihan bertanya kepada salah seorang teman ku “Sebenernya apa sih yang ngebedain kita? Bukannya kita sama-sama anak biasa?” pertanyaan itu tiba-tiba saja terlontar dari mulutku. Dan ketika itu juga temannku menjawab “Banyak sekali hal yang membedakan kami dengan kamu Sin,kamu itu orangnya baik,pintar,cantik,dan anak orang yang disegani. Sedangkan kami ? kami hanya anak-anak yang biasa saja. Kami berada di kalangan bawah,sekolahpun kami susah sekali. Berbeda denganmu yang sekarang bisa bersekolah di sekolah yang bagus”. Mendengar jawaban dari temanku itu aku merasa terpukul sekali karena memang benar teman-teman sekitar rumahku tidak sama dengan ku yang masih bisa hidup senang. Aku hanya bisa bersyukur akan karunia yang telah di berikan oleh Yang Maha Kuasa terhadapku. “Terimakasih ya Allah atas semua yang telah kau berikan kepada ku”. Setelah itu kami pun bermain lagi seperti biasa.

Cinta?
Hari demi hari masih aku lewati seperti sebelumnya. Aku melakukan aktivitas seperti biasa,setelah pulang dari sekolah aku terlebih dahulu salam kepada kedua orang tua ku,lalu berganti pakaian,jika belum shalat dzuhur maka aku bergegas mengambil air wudhu dan langsung shalat. Setelah itu  aku makan siang dan beristirahat sampai waktu nya shalat Ashar. Setelah shalat Ashar,aku bergegas membantu pekerjaan orang tua ku. Dan seperti biasa,ketika selesai shalat Magrib aku mengaji bersama ayah ku.
Tapi,pada suatu hari, tiba-tiba hal yang tak terduga datang. Ketika aku pulang ngaji dan shalat Isya berjamaah,ternyata teman sekelasku yang bernama Rudi  mengirimi aku sms. Dia bilang ada hal penting yang harus dia bicarakan. “ Sin,ada hal yang harus aku bicarain sama kamu” aku yang tidak tau apa-apa hanya bisa bertanya. “Emang ada apa? Kayaknya serius amat?” tanyaku penasaran. Tapi sebelum dia mengatakan hal yang akan dia bicarakan denganku,dia berkata “Kayaknya ga jadi Sin,soalnya ini bukan masalah penting sih cuman hal sepele”. Aku yang terlanjur penasaran tetap memaksa ingin mengetahui apa yang sebenarnnya ingin dia sampaikan,dan akhirnya dia mengutarakann apa yang ingin dia sampaikan. “ Sin,kkalo boleh jujur,sebenerya aku udah suka sama kamu dari dulu. Kalo kamu ga keberatan kamu mau ga jadi pacar aku ?”. Aku yang tiba-tiba di tanya seperti itu kaget dan aku gak tau harus jawab apa karena sebenarnya aku ga mencintai dia.
Karena aku tahu seperti apa dia,akhirnya aku memutuskan untuk menerima Rudi jadi pacar aku. Itulah awalnya aku mulai mengenal yang namanya cinta.
Setelah kejadian itu kami makin dekat karena memang kebetulan kami sekelas dan kami pun bisa saling melihat kebiasaan masing-masing. Rudi orangnya baik,sopan,dan perhatian. Saking baiknya dia,setiap aku kehabisan pulsa,pasti dia langsung kirim pulsa ke nomer aku. Aku sih ga pernah minta dia buat isi pulsa aku,tapi dia yang selalu ngasih aku pulsa tiap minggu. Tapi sayang hubungan kami harus berakhir setelah kami pacaran selama 3 bulan. Aku ga tega kalo harus terus-terusan membohongi dia,kalo sebenernya aku ga cinta sama dia. “Maaf Rud kalo tiba-tiba aku bilang kayak gini ke kamu. Aku gak tau harus kayak gimana lagi. Aku bener-bener minta maaf. Aku rasa kita cukup sampe di sini aja,aku gak bisa bohongin diri aku lagi Rud,maaf.. sekali lagi aku  minta maaf”. Sebenernya aku gak tega bicara seperti itu tapi aku harus jujur tentang semua perasaan ku.
Setelah kami putus,sikap Rudi mulai berubah sama aku. Dia yang biasanya baik,selalu nyapa sama aku. Tiba-tiba jadi anak yang dinggin,dan ga pernah mau ngobrol atau tatap muka langsung sama aku. Aku hanya bisa minta maaf sama dia karena memang dulu aku yang salah.







Kehidupan ku yang Semula
Tetapi setelah kejadian itu aku mulai sadar,kalo sebenernya aku sebentar lagi bakal naik ke kelas 9. Dari situlah aku mulai membenahi semua perilaku dan kebiasaan-kebiasan ku. Aku mulai fokus untuk menghadapi Ujian Nasional dan Ujian Sekolah. Aku mulai menganggap pacaran itu tidak ada gunanya. Yang membedakan aku dari teman-teman yang sebaya sama aku adalah ketika yang lain pacaran justru aku malah tidak menghiraukan cowok sama sekali. Aku sudah bertekad untuk mencapai cita-cita ku dulu baru pacaran nomor yang kesekian bagi ku. Aku sudah menanaman itu dalam hati ku.
Kebetulan saat itu adalah tahun ajaran baru,otomatis anak baru pun banyak yang daftar ke sekolah ku,karena memang sekolah ku termasuk kategori terbaik. Dan ketika itu ada murid kelas 7 baru yang bernama Rio Herandi yang langsung populer di kalangan anak –anak satu sekolah. Tapi aku berbeda sekali dengan orang-orang satu sekolah. Reaksiku akan anak baru itu biasa-biasa saja nothing special. Dan pada saat kami anak kelas 8 melakukan study tour ke Yogyakarta,kami melewati rumah anak baru tersebut. Teman-teman satu bus ku semua heboh membicarakan rumah anak baru itu,hanya aku saja yang tidak peduli dengan rumahnya si Rio itu. “Sin,liat deh itu rumahnya Rio anak kelas 7 baru yang ganteng itu loh”. Aku hanya tertawa sinis dan berkata “Mana? Oh itu ? ya lumayan” tapi aku ga peduli tuh”. Mendengar jawabanku teman ku langsung terdiam dan pergi dari tempat duduk ku. Ketika kami pulang setlah melakukan study tour tersebut,aku tidak merasakan perbedaan sama sekali terhadap cara pandangku sama cowok. Tetapi ketika itu memang ada seorang cowok yang aku anggap sebagai kakak aku sendiri yaitu Rendi,dia lah cowok satu-satunya yang dekat sama aku. Selain itu ga ada lagi.
Suatu hari di sekolah,ketika bel istirahat berbunyi,aku keluar kelas dan bergabung bersama teman-temanku. Yang menjadi pertanyaanku adalah kenapa di setiap pembicaraan selalu ada nama Rio ? Aku yang terlanjur kesal mendengar nama itu langsung bertanya kepada teman-temanku. “Mana sih yang namanya Rio-Rio itu ? Heran deh sama kalian,kenapa mesti dia terus yang harus kalian bicarakan?”. Kebetulan saat itu anak yang bernama Rio itu lewat dan teman-temanku semua menunjuk kebawah (karena kelas kami berada di atas) kepada satu anak yang memang terlihat ganteng. Dan kebetulan sekali saat ditunjuk oleh teman-temanku si Rio itu sedang melihat ke arah kami dan mungkin dia malu atau apa,karena mukanya berubah jadi merah. Tapi tidak ada yang membedakan cara pandang ku terhadap cowok dan reaksi yang aku berikan hanyalah “Oh yang itu ? Biasa aja.” Setelah itu aku kembali ke kelas. Teman-teman ku aneh melihat reaksi ku yang hanya sebatas itu. Aku pun hanya tersenyum mendengar perkataan mereka.





Kejadian yang Tiba-Tiba
Waktu pun terus berjalan. Dan tak terasa sekarang aku sudah menjadi siswi kelas 9 yang sebentar lagi akan menghadapi Ujian Nasional dan Ujian Sekolah. Fikiran tentang cowok sudah aku hapus semua. Saat ini yang aku fikirkan hanyalah UN dan UAS saja. Tapi tiba-tiba badai datang menerpaku,anak yang bernama Rio(sekarang sudah kelas 8) itu tiba-tiba datang dalam kehidupanku. Dengan sangat tiba-tiba dia “nembak”  aku. Aku yang semulanya gak percaya,hanya bisa bertanya-tanya “It’s so very Impossible for me.” Tapi karena aku hanya dikasih waktu 10 menit untuk menjawab pertanyaan dari dia,akhirnya aku terima dia jadi pacar ku.
Interaksi kami yang pertama adalah ketika aku menjadi salah satu panitia di sebuah perlombaan dalam acara PKS atau Pekan Kreativitas Siswa yang di adakan setahun sekali di sekolah kami. Ketika itu aku lupa gak bawa pulpen,dan kebetulann sekali memang kelasnya si Rio itu berada tepat di depan ruang Osis,aku pun menghampiri Rio yang sedang membenahi tasnya,lalu aku panggil dia dan bertanya “Rio,maaf ganggu sebentar,kamu bawa pulpen gak ? kalo bawa boleh pinjem?”.Ketika  itu mukanya terlihat jelas oleh ku,dia sepertinya malu karena mukanya berubah jadi merah dan hanya bengong menatap ke arah ku. Lalu tak beberapa lama dia menjawab “Maaf kak,kayaknya ga bawa”. “Ok deh makasih ya ” lalu akupun pergi. Dan setelaah acara selesai,ada seorang adik kelas yang bernama Tiwi datang menghampiri ku yang sedang lewat di depan kelasnya yang ternyata dia adalah teman sekelas nya si Rio itu. Dia datang menghampiriku dan langsung meminta nomor hp ku “Kak,boleh ganggu sebentar?”. “Oh,iya ada apa Tiw ?”. “Boleh minta nomor kakak?” aku pun menjawab “untuk apa ya ?” “Engga,cuman pengen minta aja kak hehehe” jawabnya. Lalu aku pun memberikan nomor hpku tanpa ada rasa curiga sedikitpun.





Awal Kedekatan Kami
Sore harinya,Tiwi mengirimi aku sms. Biasalah basa-basi. Tapi setelah beberapa lama, lalu dia mengatakan kalo ada temen sekelasnya yang minta nomor hp aku. Aku kaget “siapa yang minta ? sama buat apa dia minta nomor aku ?” lalu Tiwi menjawab “J hehehe liat aja ntar kak”. Yaudah akhirnya aku mengijinkan Tiwi memberika nomor hp ku kepada temannya. Dan sangat surprise  sekali,ternyata yang dimaksud Tiwi adalah Rio. Rio mengirimi aku sms. “It’s so very impossible for me!!!!!” aku ga percaya orang se populer dia bisa nge-sms aku. Dari sanalah kami sering berinteraksi.
                Hari-hari yang ku lalui sedikit berubah. Yang tadinya aku merasa biasa-biasa aja,sekarang akku baru bisa merasakan ada yang tidak biasa. Rio mulai merubah oandangan ku terhadap cowok. Kami jadian pada tanggal 02 November 2010.
Retaknya Hubungan Kami
Setelah kami meresmikan hubungan kami,banyak hal-hal yang sebagian membuat aku senang dan sebagian lagi membuat aku lebih dewasa,karena aku tau pacaran dengan orang yg populer itu tidak gampang. Canda-tawa,senang-sedih,marah-bahagia,semua kami lewati. Hingga aku tersadar bahwa sebenarnya aku telah melupakan tekadku. Tapi aku muulai membangunn tekad baru dan aku berprinsip “Pacaran tidak akan mengganggu ku dalam Uijian”. Memang pada prosesnya,aku sempat di awasi oleh sekolah dan guru-guru karena aku sering mojok di sekolah,dan sering pulang terlambat. Yang aku rasa aneh adalah kenapa saat aku berpacaran dengan Rio,satu sekolah pada tau. Kepala Sekolah,Wakasek,Guru-guru,Piket,hingga penjaga sekolah dan pedagang depan sekolah pun tau. Setiap kali aku masuk ke ruang Guru pasti ada 2 atau 3 guru yang mengguyoni ku dengan menanyakan kabar Rio. Berbeda sekali sama semua siswa yang pernah pacaran di sekolah. Aku rasa hanya aku yang diperhatikan secara berlebihan oleh seluruh warga sekolah.
Waktu terus berlalu,dan Ujian Nasional pun sudah di depan mata. Sekarang saatnya aku membuktikan kepada semua,bahwa aku mampu. Aku bisa jadi yang terbaik,dan aku akan membuktikannya. Sampai terdengar di telingaku bahwa guru BK teah menasehati temanku agar fokus belajar dan menunda dulu urusan pacaran. Aku yang mendengar itu kaget “Apakah akau harus putus dengan Rio?” sedangkan aku sendiri merasa berat untuk melakukan hal itu. Lalu aku datang ke ruang BK dan bertanya langsung kepada Bu Wiri yang memang guru BK kelas 9 sekaligus pembina ekskul yang aku ikuti. Tidak ada rasa takut lagi,akupun bertanya “Apakah benar bu,siswi kelas 9 yang berpacaran dngan adik kelas harus putus?” dan jawaban dari guru BK pun sangat memuaskan ku,ibu Wiri menjawab “Siapa yang bilang? Engga ko Sin,itu khusus untuk orang-orang yang kemampuannya rata-rata dan di bawah kamu”. Memang menurut guru-guru aku termasuk anak yang cerdas. Mendengar itu aku merasa lega.
Ujian pun berlangsung,dan aku pun berusaha semaksimal mungkin memberikan yang terbaik untuk diri ku dan untuk sekolah ku. Dan akhirnya setelah tiba pengumuman hasil Ujian Nasional aku kaget dan sangat bersyukur karena aku bisa mendapat juara 2 NEM UN terbesar yaitu 38,05. Aku sangat senang,dan akhirnya akupun diterima di sekolah favorite yang sekrang aku tempati ini.
Bulan demi bulan pun berlalu,seiring dengan kebahagiaan yang aku rasa tiba-tiba Rio berubah total karena memang kami sudh sangat sering lost contact. Memang aku akui ketika itu aku sedang sibuk sekali mempersiapkan pentas untuk sebuah acara di sekolah ku yang sekarang. Aku hanya meminta pengertian dan kesetiaan dari  dia. Tapi apa yang dia berikan ?. Dan pada akhirnya saat kita Aniv ke 1 tahun,aku sadar bahwa Rio tidak sama seperti yang dulu. Dan sakit yang aku alami adalah ketika tau kalau dia telah memiliki cewek lain selain aku dan aku sangat terpukul sekali. Karena memang aku udah gak sanggup ngejalanin semua,akhirnya aku putuskan untuk putus. Dan yang paling bikin aku sakit adalah sehari setelah kami putus,dia jadian dengann selingkuhannya itu.






Akhir Kisahku
                Aku yang memang sudah membulatkan tekad untuk mengakhiri hubungan dengan Rio pun akhirnya hanya bisa menguatkan hati dan berusaha tegar menghadapi semua cobaan yang  menghampiriku. Aku yakin semua pasti ada balasannya. Dan memang benar tidak  lama kemuadian aku mendapatkan penggati Rio di hati ku. Kali ini aku benar-benar yakin bahwa pacaar ku yang sekarang lebih sayang aku daripada Rio. Ya, namanya adalah Abi. Memang sih kalo dilihat dari tampang,Abi masih kalah ganteng dari Rio. Tapi cinta kan gak diliat dari tampang aja. Tampang mah bisa jadi nomer yang kessekian,tapi yang paling penting adalah cinta dan ketulusan hati pemberinya J. Hehehe bener gak ?. Dan sekarang aku hanya bisa bersyukur dan terus bersyukur karena aku masih di beri kesempatan untuk bisa menikmati indahnya cinta masa remaja. Dan yang terakhir aku dengar adalah Rio berpacaran hanya sebuah status saja. Mungkin dia gengsi dengan keberadaan ku yang telah memiliki penggantinya. Dan yang aku tau sekarang,dia menerima karma dari apa yang telah diperbuatnya ketika dulu. Aku hanya bisa berdoa semoga semua itu tidak menimpaku lagi. Dan untuk kalian yang membaca novel ini aku harap kalian bisa bersikap baik terhadap pasangan kalian,dan berusahalah untuk tetap setia terhadap pasangan kalian.

THE END

6 komentar:

  1. Kak,cerita ini hampir sama kayak kisahku...tapi aku sekarang ini masih kelas 7...ya,aku bisa belajar dari cerita kakak ini....terimakasih ya kak :)

    BalasHapus
  2. http://beritadomino2o6.blogspot.com/2017/06/12-penemuan-australia-yang-mengubah.html

    http://detik206.blogspot.com/2017/06/habib-rizieq-akan-pulang-ke-indonesia.html

    http://marimenujudomino206.blogspot.com/2017/06/ini-komplotan-begal-dan-rampok-sadis.html

    http://jutawandomino206.blogspot.com/2017/06/antisipasi-hadapi-perang-nuklir-warga.html

    HALLO TEMAN-TEMAN DAFTARKAN SEGERA DIDOMINO206.COM JUDI ONLINE TEPERCAYA & AMAN 100% !

    SANGAT MUDAH MERAIH KEMENANGAN TUNGGU APALAGI AYO BURUAN DAFTARKAN:)

    UNTUK PIN BBM KAMI : 2BE3D683

    BalasHapus
  3. http://pelangimerah99.blogspot.co.id/2017/11/5-klub-eropa-yang-ikut-merayakan.html
    http://pelangimerah99.blogspot.co.id/2017/11/lewandowski-kembali-perkuat-bayern.html
    http://pelangimerah99.blogspot.co.id/2017/11/pelangikita.html

    Tunggu Apa Lagi Guyss..
    Let's Join With Us At Pelangikita.com ^^
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami
    - BBM : D8C5975D
    - WHATSAPP : +855 98 874 349
    - LINE : poker_pelangi

    BalasHapus